Yenni
Ruslinda dan Dian Yustisia
Lingkungan
Tropis, vol. 7, no. 1, Maret 2013: 21-30
Abstrak
Sampah B3 rumah tangga merupakan
sampah kegiatan rumah tangga (domestik) yang mengandung bahan dan atau bekas
kemasan suatu jenis bahan berbahaya dan atau beracun sehingga harus dikelola
agar tidak menimbulkan dampak terhadap lingkungan dan kesehatan manusia. Dalam
perencanaan pengelolaan sampah B3 di Kota Padang, dilakukan pengukuran timbulan
dan komposisi sampah B3 rumah tangga dengan sampling sampah B3 dari
masing-masing sampel rumah tangga berdasarkan tingkat pendapatan High Income
(HI), Medium Income (MI), dan Low Income (LI). Komposisi sampah B3 rumah tangga
Kota Padang berdasarkan jenis penggunaannya terbesar adalah sebagai perawatan
tubuh 51% dan pembersih 39%, berdasarkan sumber terbesar berasal dari kamar
mandi 45% dan kamar tidur 26,7%, serta berdasarkan karakteristik yang terbesar
bersifat racun, karsinogenik, korosif dan mudah terbakar sebesar 34%.
Kata
kunci: karakteristik,
komposisi, sampah B3 rumah tangga, dan timbulan.
Pendahuluan
Sampah (buangan padat) merupakan
segala sesuatu yang tidak diinginkan keberadaannya oleh manusia pada saat
dihasilkan. Jumlah atau volume sampah sebanding dengan tingkat konsumsi manusia
terhadap barang/material yang digunakan sehari-hari. Secara umum, jenis sampah
dapat dibagi dua yaitu sampah organik dan anorganik, dimana diantara sampah
tersebut ada sebagian yang tergolong sampah B3 (Bahan- bahan Berbahaya dan
Beracun). Karakteristik dari limbah B3 secara umum adalah; mudah meledak, mudah
terbakar, beracun/ toksik, infeksius, reaktif, korosif, karsinogenik, iritan,
mutagenik dan teratogenik. Untuk sampah B3 yang berasal dari rumah tangga
umumnya memiliki karakteristik; korosif, mudah meledak, mudah terbakar, racun,
karsinogen (Russell Phifer, 2010). Jika pengelolaannya tidak dilaksanakan
secara benar, sampah tersebut akan menimbulkan berbagai masalah bagi lingkungan
bahkan lebih membahayakan dari sampah biasa seperti menyebar lewat tanah, air
dan udara, serta rantai makanan, menyusupi tubuh manusia dan hewan melalui
kulit, pernapasan dan pencernaan, mengancam kulit, ginjal, mata, saluran
pernapasan, paru-paru, otak, sistem syaraf, dan hati. Kota Padang sebagi ibu kota
Propinsi Sumatera Barat merupakan kota besar dengan jumlah penduduk pada tahun
2006 sebesar 819.740 jiwa. Pengelolaan sampah kotanya ditangani oleh Dinas
Kebersihan dan Pertamanan Analisis Timbulan dan Komposisi Sampah (DKP). Dalam
sistem pengelolaan sampah yang ada saat ini masih menganut sistem konvensional,
dimana sampah diangkut dan dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Air Dingin.
Dari semua sumber yang ada baik domestik dan non domestik belum dilakukan
pemisahan sampah di sumber. Begitu juga halnya dengan sampah yang tergolong
sampah B3, belum ada pemisahan di sumber dan penanganan khusus untuk sampah
ini.
Metode
Penelitian analisis timbulan dan
komposisi sampah B3 rumah tangga di Kota Padang berdasarkan tingkat pendapatan
mencakup studi literatur, pengumpulan data primer dan sekunder serta pengolahan
dan analisis data. Pengumpulan data primer berupa penyebaran kuisioner,
pengambilan sampel sampah B3 dari masing- masing rumah tangga dan pengukuran
timbulan dan komposisi sampah B3 rumah tangga di laboratorium. Data sekunder
yang dikumpulkan berupa gambaran umum Kota Padang dan jumlah sarana perumahan
yang ada di kota Padang yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kota
Padang serta data hasil penelitian timbulan dan komposisi sampah domestik
sebelumnya. Dari hasil pengolahan data sekunder diperoleh jumlah sampel minimum
dan lokasi terpilih untuk pengambilan sampah B3 rumah tangga. Sampel sampah B3
yang diambil dari masing-masing rumah tangga di Kota Padang berjumlah 60
sampel. Perhitungan ini didasarkan pada jumlah sampel minimum yang dihitung
secara statistik. Untuk membuktikan bahwa sampel yang diambil sebanyak 60
sampel tersebut telah representatif, maka dibuktikan dengan evaluasi hasil
survei. yaitu besarnya Sampling Ratio (SR) 0,00029 dan Percent Sampling Error
(PSE) sebesar 4,78% sehingga didapatkan tingkat keandalan data yang diperoleh
sebesar 95,22%. Pengukuran komposisi dilakukan
dengan cara pemilahan sampah berdasarkan jenis penggunaannya dalam rumah
tangga, sumber atau asalnya dalam rumah tangga dan karakteristik sampah B3
rumah tangga, sesuai dengan ketentuan Departemen Pekerjaan Umum (2005). Persen
komposisi sampah adalah berat masing-masing komponen sampah dibagi dengan berat
total sampah keseluruhan. Data penelitian berupa timbulan dan komposisi sampah
B3 rumah tangga diolah dan dianalisis secara statistik.
Hasil Dan Pembahasan
Dari hasil penelitian didapatkan
timbulan sampah B3 rumah tangga Kota Padang dalam satuan volume adalah 2,62
liter/rumah/2 minggu dan dalam satuan berat adalah 0,35 kg/rumah/2 minggu.
Timbulan sampah B3 rumah tangga dalam satuan volume untuk masyarakat berpendapatan
tinggi, menengah, dan rendah berturut-turut adalah 0,046 l/o/h, 0,039 l/o/h,
dan 0,037 l/o/h. Timbulan sampah B3 rumah tangga golongan high income >
medium income > low income. Ini membuktikan bahwa pendapatan (income)
masyarakat merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi besarnya timbulan
sampah B3 rumah tangga. Untuk aspek hukum perlu dibuatkan Peraturan Daerah
tentang pengelolaan sampah khusus B3. Selain itu aspek partisipasi masyarakat
dalam mendukung pengelolaan sampah B3 sangat diperlukan dengan upaya antara
lain melakukan sosialisasi, penyuluhan dan pendampingan kepada masysarakat
dalam pengelolaan sampah B3. Keempat aspek tersebut ditunjang oleh aspek teknis
operasional yang dilakukan meliputi:
}Pemilahan/pewadahan, sampah B3 dari
rumah tangga dikumpulkan dalam suatu wadah khusus atau dipisah dengan sampah
rumah tangga lain.
}Pengumpulan, petugas mengumpulkan
sampah dari wadah khusus ke tempat penampungan sementara.
}Pengangkutan, sampah B3 rumah
tangga diangkut oleh kendaraan khusus.
}Penyimpanan, sampah B3 yang
diangkut tersebut disimpan di tempat penyimpanan khusus dan masing–masing wadah
diberi label.
}Pengolahan, sampah B3 di tempat
penyimpanan diolah sesuai dengan ketentuan pengolahan sampah B3.
}Monitoring, dalam pengelolaan
sampah B3 rumah tangga perlu dilakukan monitoring untuk mengukur kinerja sistem
yang diuji cobakan.
Kesimpulan
Timbulan sampah B3 rumah tangga
kota Padang rata-rata sebesar 0,041 liter/orang/hari dalam satuan volume atau
0,004 kg/orang/hari dalam satuan berat. Timbulan sampah B3 rumah tangga ini
dipengaruhi oleh tingkat pendapatan. Semakin tinggi tingkat pendapatan
masyarakat semakin besar sampah B3 rumah tangga yang dihasilkan (HI 0,046
l/o/h, MI 0,040 l/o/h, dan LI 0,037 l/o/h). Persentase perbandingan timbulan
sampah B3 rumah tangga terhadap timbulan sampah domestik dalam satuan volume
yaitu sebesar 1,88% atau dalam satuan berat sebesar 1,09%. Berdasarkan
perhitungan proyeksi, diperkirakan timbulan sampah B3 rumah tangga Kota Padang
sampai tahun 2025 adalah sebesar 0,049 liter/orang/hari dengan kuantitas 68,082
m3/hari atau 11,143 ton/hari. Komposisi sampah B3 berdasarkan jenis
penggunaannya dalam rumah tangga terbesar adalah sebagai perawatan tubuh 51%
dan pembersih 39%. Komposisi berdasarkan sumbernya dalam rumah tangga terbesar
berasal dari kamar mandi 45% dan kamar tidur 26,7%, sedangkan komposisi menurut
karakteristik sampah B3 yang terbesar adalah bersifat racun; karsinogen;
korosif; dan mudah terbakar sebesar 34% dan bersifat racun sebesar 12%.
Saran
Dikarenakan data tentang timbulan
dan komposisi sampah B3 rumah tangga Kota Padang telah diperoleh dari
penelitian ini, maka disarankan penelitian dilanjutkan dengan analisis terhadap
sampah B3 dari sumber lain seperti industri, institusi dan komersial. Dari
data-data yang ada dapat dilakukan kajian detail tentang rencana pengelolaan
khusus untuk sampah B3 rumah tangga mulai dari pewadahan di sumber sampai ke
pemrosesan akhir, sehingga dampak yang ditimbulkan dari keberadaan sampah B3
dapat diminimasi.
Daftar Pusaka
}Astuti, Widi, “Peran Sampah B3 Rumah Tangga (Household
Hazardous Waste) dalam Peningkatan Global Warming”, Prosiding Seminar Nasional
Sains dan Teknologi Fakultas TeknikUniversitas Wahid Hasyim Semarang 1 ( 2010):
I.31-I.36
}Badan Pusat Statistik. Padang Dalam
Angka 2006. Padang, 2007.
}Departemen Pekerjaan Umum. Metode
Pengambilan dan Pengukuran Contoh Timbulan Sampah Perkotaan. SNI 19-3962-1994,
1994.
}Departemen Pekerjaan Umum. Materi
Sosialisasi Direktorat Pekerjaan Umum. 2005.
}Departemen Pekerjaan Umum.
Pengelolaan Sampah di Pemukiman. Revisi SNI 03-3242-1994, 2005.
}Dinas Kebersihan dan Pertamanan.
Profil Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Padang 2007. Padang, 2007.
}Harry J. Elston, “When household
hazardous waste is too hazardous: A case study” Journal Chemical Health and
Safety 17 (2010): 12-15.
No comments:
Post a Comment